Delik28 – Kisruh di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido Cigombong Kabupaten Bogor, kian memanas pasca pemberitaan dalam sebuah media milik MNC berjudul ‘Peristiwa Demo Lido Disinyalir Sarat Provokasi dan Iming iming Uang’. Bereaksi akan pemberitaan tersebut, Al Haidar selaku warga Cigombong angkat bicara menggunakan hak jawabnya di media ini.
Dikatakan Al Haidar, diduga setelah upaya adu domba, kini meningkat kepada upaya fitnah yang disebarkan luaskan oleh pihak MNC melalui pemberitaan di salah satu media online tertanggal 17 Desember 2024 bahkan menjadi tagline di salah satu televisi milik MNC, “Itu fitnah kejam dilakukan oleh pihak KEK Lido dalam hal ini wartawan media milik MNC yang memberitakan dugaan ada provokasi di balik aksi unjuk rasa terkait Danau Lido,” tegas Al Haidar ditemui di kantornya di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (19/12).
Dikatakan Al Haidar, ditulis dalam berita tersebut salah seorang warga Kecamatan Cigombong yang tidak mau disebutkan namanya bercerita, dirinya pernah diajak untuk bergabung dalam aksi dengan imbalan uang Rp50.000; Ini jelas fitnah kejam karena kami tidak pernah menerima imbalan dan kami bukan orang bayaran. Kami adalah warga sekitar yang merasa peduli dengan nasib Danau Lido,” ungkap Al Haidar seraya menunjukan link berita dimaksud.
Masih menurut Mantan Ketua Ormas Gempa Jawa Barat yang kini aktif sebagai Direktur LBH Pendekar ini, aksinya yang sudah 3 kali berjalan tidak pernah menuntut diluar hak masyarakat dan hak danau Lido yang kini diberitakannya berbalik seolah danau Lido baik-baik saja.
“Saya tegaskan kepada dunia termasuk Amerika Serikat Sebagai pusat MNC di sana, bahwa Danau Lido tidak sedang baik-baik saja. Dimana faktanya danau Lido mengalami pendangkalan yang hebat dan ini menunjukan tidak ada perawatan terhadap resapan air penolong warga di musim kemarau itu,” tegas Al Haidar.
Menurutnya, sqlah satu pewarta media milik MNC menulis secara subyektif tanpa nara sumber mengatakan ‘Terkait Danau Lido, KEK Lido juga secara pro aktif merawat danau agar tetap dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan sekitar’. Ini merupakan pembodohan publik karena faktanya jauh panggang dari api, danau Lido yang sejatinya bening kini keruh dan kedalaman yang semula sekitar 10 meter kini dangkal mencapai kurang dari 1 meter, jelas tampak di arah tepi danau.
“Saya adalah salah satu masyarakat Cigombong yang ikut melakukan aksi damai sejak awal. Sebagai masyarakat, saya dan penanggung jawab aksi pun tidak pernah dihubungi dan dimintai konfirmasi oleh pihak MNC. Jangan malah mencari kambing hitam dengan mempersalahkan Anggota Dewan yang hadir dalam Musyawarah Besar Masyarakat Cigombong pada 15 Desember lalu,” ungkap pemilik nama lengkap Hendra Sudrajat ini, langtang. (DidiS)