Delik28 – Kesehatan bagi Calon Pengantin (Catin) sangat dibutuhkan dalam membangun rumah tangga yang sehat dan harmonis, juga sebagai usaha untuk memperoleh keturunan atau karunia Tuhan yang juga sehat dan membanggakan bagi kedua orang tua.
Menurut Kepala Puskesmas Cilebut, drg Hilda, hal tersebut dapat diperoleh dengan cara memastikan Kesehatan Catin, dan jangan kuatir, karena jikapun terbukti tidak sehat, maka pihaknya akan memberikan solusi agar resepsi pernikahan dapat berjalan sesuai jadwal yang diinginkan.
“Selaku stakeholder bidang kesehatan, kami akan selalu menganjurkan Catin untuk memeriksa kesehatan secara lengkap hingga MCU (medical check up-Red) dengan biaya total mencapai 301 ribu rupiah, bukan 318 ribu, yaaa. Namun demikian, kami tidak akan memaksa Catin untuk melakukan MCU tersebut. Jika dengan alasan tertentu Catin tidak berkenan, maka pihak kami hanya akan melakukan pemeriksaan kesehatan biasa dengan biaya pendaftaran 8 ribu rupiah dan biaya check golongan darah, jika belum diketahui golongannya, yaitu sebesar 16,5 ribu jadi hanya perlu bayar 24,5 ribu rupiah untuk mendapatkan surat keterangan sehat biasa,” terang drg Hilda ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/2).
Ditanya bagaimana dengan petugas loket Puskesmas, Hilda menjawab sudah diinstruksikan bahwa tidak boleh memaksa, laporkan padanya, jika kedapatan petugas loket melakukan pemaksaan.
“Sehingga jangan dianggap mempersulit, karena ini sudah sesuai dengan Tupoksi kami di bidang kesehatan masyarakat. Adapun masalah biaya, itu sudah sesuai dengan ketentuannya Perda Kab Bogor nomor 11 tahun 2023,” imbuh dokter Hilda.
Dokter Hilda juga wanti-wanti dan menganjurkan Catin memeriksakan kesehatan secara lengkap. Hal ini bukan tanpa alasan, karena sebagai penanggung jawab kesehatan di wilayah Cilebut, dirinya berkeinginan masyarakatnya terkonfirmasi sehat hasil laboratorium.
Dikatakannya seperti penyakit civilis pada Catin, ini akan berakibat fatal pada keturunannya, sehingga Catin harus memeriksakan darahnya untuk diketahui ada atau tidaknya civilis di tubuhnya.
“Ini penting karena penyakit civilis itu pada awalnya tidak terasa dan tidak terlihat, hanya bisa diketahui dengan check darah. Kita kan tidak ingin ada masyarakat yang menikah tanpa mengobati penyakit civilis yang ada padanya. Nah, di Puskesmas, penyakit civilisnya akan kami obati secara gratis, dan Catinnya akan kami berikan conselling, misal dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom hingga dinyatakan sembuh, sehingga jikapun diketahui ada penyakitnya, tetap bisa melanjutkan pernikahan, bukannya tidak bisa melakukan proses pernikahan, dan tim medis kami akan menjaga privasi terhadap fasien civilis ini,” ungkap drg Hilda. (DidiS).