Delik28/Cianjur – Berbagai penunjang mutu pendidikan salah satu diantaranya adalah adanya infrastuktur yang memadai sebagai fasilitas yang sangat dibutuhkan sebagai penunjang peningkatan mutu pendidikan, juga sebagai penunjang akan peningkatan kualitas siswa di sekolah.
Sekolah Dasar Negri Sukabagja yang terletak di Desa Jayagiri kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjjur sangat membutuhkan rehab ruang kelas, Pagar, penataan lapangan upacara, pembangunan ruang kelas baru dan perpustakaan.
Dikatakan komite Al Madholil, langkahnya mengambil keputusan dengan orang tua siswa untuk melakukan penyegelan, mengambil sikap karena pihak pemerintah yang dihatapkan untuk segera membangun ruang kelas akan tetapi tidak ada tanggapan samasekali.
“Karena tidak ada tanggapan yang serius dari pihak pemerintah pada akhir saya koordinasi dengan orang tua siswa dan tokoh masyarakat untuk merehab ruang kelas dan MCK dan alhamdulilah dengan dorongan seorang tokoh masyarakat yaitu pak Nurjaman yang memberi semangat orang tua siswa. Hingga kesimpulan akhir rapat menyepakati 3 ruang kelas dan MCK dibangun dengan swadaya dan sukarela, dengan bahan seadanya dari masyarakat, termasuk tenaga kerja dilakukan dengan kerjabakti,” ungkap Nurjaman beberapa waktu lalu ditemui di lokasi.
Dikatakannya, dia termotivasi untuk mencerdaskan anak bangsa, karena anak-anak inilah yang akan menentukan nasib bangsa kedepan, “Saya siap membantu mendorong mengajak masyarakat untuk Pengalangan dana untuk menata lapangan upacara supaya setiap kegiatan disekolah tidak ada kendala. Sebahagian bahan sudah ada, adapun kepala sekolah cukup menyetujui dan diam saja,” tandasnya
Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN Sukabagja berharap kepada pemerintah daerah kabupaten Cianjur agar kiranya dapat diwujudkan permitaannya untuk pembangunan dan rehabilitasi.
Lanjut kepsek, alasan permintaan pembangunan tersebut, karena peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan kualitas siswa yang ada di sekolah.
Pertimbangan atas permintaan rehab kondisi sekolah saat ini sebahagian sudah pada lapuk sangat perlu untuk segera dilakukan perehaban, pertimbangan pembangunan ruang kelas baru (RKB), karena SDN Sukabagja hanya memiliki 6 ruang kelas yang difungsikan 5 ruang kelas dengan siswa 143 dan tenaga pengajar (guru) 11 orang, karena SDN Sukabagja tidak memiliki kantor, terpaksa yang 1 ruang kelas difungsikan sebagai kantor.
Begitu pula pemagaran dinilai penting untuk menjaga keamanan aset sekolah termasuk kenyamanan siswa. Menurutnya, akibat tidak dipagar, sekolah tersebut kerap terganggu berbagai jenis hewan peliharaan yang leluasa masuk kedalam pekarangan sekolah.
Ditambah posisi sekolah dipinggir jalan raya tentunya untuk menjaga keselamatan anak agar tidak keluar dari areal sekolah, ” Begitu pula pertimbangan perlunya penataan lapangan upacara, kondisi sekarang masih tanah, apalagi musim hujan tidak nyaman ketika kegiatan pelaksanaan upacara. Bahkan anak juga harus melepas sepatunya setelah berjalan melintas lapangan becek tergenang air.
Ditambahkannya, ruang kelas yang ada sudah pada bocor air hujan masuk keruang sekolah, genteng sudah pada jatuh, sudah tidak layak pakai untuk kegiatan belajar mengajar, yang pada akhirnya disetop oleh orang tua siswa tidak diperbolehkan dipakai kegiatan belajar mengajar.
Upaya pengajuan proposal sudah beberapakali bahkan pada tahun 2021 pengajuan tersebut ada jawaban dari pihak pemerintah, dalam daftar, SDN Sukabagja sudah ada tercantum, didalam daftar tersebut tercatat untuk ruang kelas baru (RKB) dan kantor, namung sampai saat ini tidak ada realisasinya
Agar supaya kegiatan belajar mengajar tidak terbengkalai, langkah awal ditengah acara rapat tahun ajaran baru, saya koordinasi dengan komite sekolah, orang tua siswa dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi yang terbaik bagaimana caranya agar supaya infrastuktur sekolah bisa dipakai kegiatan belajar mengajar kembali, untuk mecari bentuk solusinya, saya serahkan kepada komite sekolah.
Menurut Kepsek, memang sangat semangat dan peduli masyarkat di sini terhadap pendidikan, dan itu dibuktikan 3 ruang kelas dan MCK direhab dengan cara iuran sukarela, “Saya merasa bangga dan terharu, saya untuk saat ini sebetulnya dilema dengan adanya kebijakan pemerintah saat ini, dikhawatirkan menjadi sebuah pemusnah kesemangatan masyarakat di lingkungan sekolah ini”.
“Selaku kepala sekolah, saya selalu mendukung sepenuhnya terhadap aturan dan kebijakan pemerintah karena setiap kebijakan punya makna tujuan yang terbaik untuk masyarakat. Harapan kami selaku kepsek agar kiranya permohonan kami dalam hal pembangunan berharap agar pemerintah kabupaten Cianjur dapat merealisasikannya,” tutupnya. (ES DONGKE)