Delik28 – Dalam rangka mendukung transisi energi Indonesia yang berkeadilan dan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia dan Australia meluncurkan ajakan bersama untuk mengajukan proposal, dalam platform kemitraan pengetahuan Indonesia dan Australia KONEKSI. Ajakan ini mengusung tema “Mendukung Transisi Energi yang Adil dan Merata di Indonesia”.
Saat peluncurannya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Fauzan mengatakan bahwa program KONEKSI yang telah berjalan sejak 2023 ini sejalan dengan gagasan kementeriannya saat ini. Ia memuji KONEKSI sebagai salah satu sistem pendukung upaya yang dilakukan kementerian.
“Saya kira program ini sejalan dengan apa yang digagas dan menjadi misi Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, yaitu transformasi pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di sana,” kata Fauzan dalam acara peluncuran di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Fauzan menambahkan, kolaborasi merupakan tuntutan, terutama jika berbicara tentang percepatan. Ia mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia tengah gencar menggalakkan Asta Cita, misi kedelapan yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto. Perguruan tinggi menjadi salah satu yang diharapkan berperan kuat melalui percepatan tersebut.
“Kita punya program seperti saintifikasi Asta Cita. Ini untuk meningkatkan atau (bahkan) mengakselerasi pertumbuhan pembangunan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, mengatakan untuk pertama kalinya, pemerintah Indonesia dan Australia memberikan sumbangan dana bersama untuk mendukung kerja sama riset dan inovasi bersama. Menurutnya, kerja sama ini mendorong kolaborasi antarindividu, masyarakat, dan lembaga.
“Melalui skema ini, pemerintah Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mendorong riset yang berfokus pada pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal,” ujarnya.
Seperti dikutip dari situs resmi KONEKSI, pengajuan proposal ini didanai, dirancang, dan dilaksanakan secara bersama-sama antara Indonesia dan Australia. Pengiriman proposal penelitian dibuka hingga tanggal 9 April mendatang. (Imbris Ghandi)